KEBUDAYAAN INDONESIA MENGHADAPI
ALAM MODERN
tugas
Makalah
Ini Dibuat Untuk Memenuhi Salah Satu Nilai Mata Kuliah
Sejarah
Kebudayaan Indonesia
Oleh
Kelompok 9 :
Muhammad
Iqbal Hikmatyar
Novia
Indriyani
Mala
Nopita Sari
Nurma
Ningsih
UNIVERSITAS PAMULANG
FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum.Wr.Wb
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya dan makalah ini berjudul “Kebudayaan
Indonesia Menghadapi Alam Modern”.
Kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala urusan kita, Amin.
Pamulang,
Mei 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kebudayaan
berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal
dan budi manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani.
Kata
culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya
juga memiliki arti sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termaksud sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan dan karya seni.
Bahasa
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Budaya
juga merupakan suatu pola hidup menyeluruh, budaya bersifat kompleks, abstrak
dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan prilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Ada
yang mengatakan juga kebudayaan adalah bagian dari seni, tetapi sebenarnya
kebudayaan itu melebihi dari seni itu sendiri karena kebudayaan meliputi sebuah
jaringan kerja dalam kehidupan antar manusia kebudayaan itu mempengaruhi sikap
dan perilaku manusia dengan kata lain semua manusia merupakan aktor kebudayaan
karena manusia bertindak dalam lingkup kebudayaan.[1]
Dengan
demikan dari semua definisi dapat dikatakan bahwa budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang tepat untuk dapat mengorganisasikan aktivitas seseorang
dalam berprilaku dan juga bertutur antara satu daerah dengan daerah lain.[2]
1.2.
Tujuan
Tujuan disusunya
makalah ini adalah :
1. Meninjau
kronologi kebudayaan luar, baik kebudayaan timur maupun kebudayaan barat terhadap budaya Indonesia.
2. Menganalisa
dampak kebudayaan luar terhadap kebudayaan Indonesia.
1.3. Rumusan Masalah
1.3.1. Kebudayaan
Zaman Modern ?
1.3.2.
Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap
Budaya Indonesia ?
1.3.3. Kolaborasi
budaya asli dan budaya modern ?
1.3.4. Dampak
kebudayaan luar terhadap Kebudayaan Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kebudayaan Zaman Modern
Zaman
modern lahir karena adanya globalisasi, yang telah membuat masyarakat dunia
termasuk bangsa Indonesia yang harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang
terpengaruh adalah kebudayaan. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang
dengan cepat, hal ini tentunya di pengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan
dalam memperoleh akses komunikasi dan berita, namun hal ini justru menjadi
bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang amat penting, yaitu mengenai
kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju,
bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia.[3]
Menurut Simon Kimoni, “Setiap bangsa
akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga
mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran tetapi juga
menurut Simon dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya
mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh
budaya asing. Dalam hal ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi
ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka, sehingga kita bisa lebih
selektif dalam menyaring budaya-budaya yang masuk sehingga tidak merusak budaya
kita yang sudah ada sebelumnya.[4]
Pengertian modern selalu dihubungkan
dengan Eropa, terutama sekali Eropa Barat, dan jaman modern adalah jaman yang
coraknya di tentukan oleh pengaruh-pengaruh Eropa Barat itulah. Dari ikhtisiar
sejarah dapat kita ketahui, bahwa bangsa kita telah sejak kira-kira tahun 1600
berhubungan dan berpendapat dengan bangsa-bangsa Barat, namun baru sekitar
tahun 1900-lah kita menginjak zaman modern. Hal ini disebabkan karena bangsa
Eropa sendiri baru dalam abad ke-19-lah menjadi modern, sedangkan pengaruh
mereka pun baru sejak itu secara langsung terasa meresapi jiwa Indonesia.[5]
2.2. Dampak Modernisasi dan Globalisasi
terhadap Budaya Indonesia
Modernisasi adalah suatu proses transformasi
dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau meningkat di berbagai aspek
dalam kehidupan masyarakat. Sedangkan Globalisasi berasal dari kata global atau
globe (globe adalah bola dunia: global adalah mendunia), berdasarkan akar
katanya tersebut dapat diartikan globalisasi sebagai suatu proses masuk lingkungan
dunia.
Saat memasuki zaman modern seperti ini,
tampaknya arus modernisasi dan globalisasi tidak akan dapat dihindari oleh
negara-negara di dunia dalam berbagai aspek kehidupannya. Menolak dan
menghindari modernisasi dan globalisasi sama artinya dengan mengucilkan diri
dari masyarakat Internasional. Kondisi ini tentu akan menyulitkan negara
tersebut dalam menjalin hubungan dengan negara lain. Berbagai tanggapan dan
kecenderungan perilaku masyarakat dalam menghadapi arus modernisasi dan
globalisasi.
Suatu kemajuan akan menghasilkan dampak
positif dan negatif. Hal ini harus dapat disadari betul agar dapat meminimalkan
dampak negatif yang merugikan serta memaksimalkan dampak positif yang
menguntungkan. Berikut adalah dampak postif dan negatif Modernisasi dan
Globalisasi terhadap Budaya Indonesia :
1)
Akibat
Positif Modernisasi dan Globalisasi :
Ø Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap
masyarakat yang semua irasional menjadi rasional[6].
Ø Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah
dalam beraktivitas dan mendorong untuk berkpikir lebih maju.
Ø Tingkat kehidupan yang lebih baik
Dibukanya
industri yang dapat dan menghasilkan memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih, ini merupakan salah satu usaha mengurangi
pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2)
Akibat
Negatif Modernisasi dan Globalisasi :
Ø Munculnya guncangan kebudayaan
Umumnya
dialami oleh golongan tua yang terkejut karena melihat adanya perubahan budaya
yang dilakukan oleh para generasi muda. Guncangan sosial dapat diartikan
sebagai ketidaksukaan unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan
suatu pola yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Bagi
masyarakat yang belum siap menerima perubahan-perubahan yang terjadi maka akan
timbul guncangan dalam kehidupan sosial dan budaya yang mengakibatkan seorang
individu menjadi tertinggal. Dan bisa menyebabkan prilaku-prilaku yang
menyimpang.
Ø Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan
industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat
mudah tertarik untuk mengkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Ø Sikap Individualistik
Masyarakat
merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka
adalah makhluk sosial.
Ø Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak
semua budaya barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang
mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua,
kehidupan bebas remaja, dan hal-hal yang lainnya.
Ø Kesenjangan Sosial
Apabila
dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat
mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu yang lain, hal ini dapat menimbulkan
keesenjangan sosial.[7]
2.3. Kolaborasi Budaya Asli dan Budaya Modern
Seiring dengan perkembangan zaman
kebudayaan Indonesia sudah semakin luntur dengan banyaknya budaya-budaya dari
luar yang sangat cepat dan mudah masuk ke Indonesia. Bahkan beberapa anak muda
di Indonesia ada yang tidak tahu akan lagu daerahnya sendiri, tidak heran kalau
terjadi insiden beberapa kebudayaan Indonesia “dicuri” oleh bangsa
tetangga (Malaysia). Ini menjadi sebuah cambukan keras bagi masyarakat
Indonesia untuk lebih melestarikan lagi kebudayaan Indonesia. Kita jangan hanya
menghujat mereka yang “mencuri” kebudayaan kita, kita juga
harus berintropeksi apa saja penyebab semua kejadian ini bisa terjadi.
Pemerintah yang kurang tanggap dan berkesan diam saja serta mengalah terhadap
masalah hak paten, dan juga anak-anak muda Indonesia yang kurang peduli akan
kebudayaan Indonesia sendiri. Itu adalah masalah yang harus kita selesaikan
bersama.
Anak muda di Indonesia rata-rata lebih
menyukai budaya-budaya negeri lain yang modern dan tidak kuno. Ini dikarenakan
budaya Indonesia yang sudah sejak lama terkesan kuno dan terlihat membosankan.
Maka dari itu perlu adanya improvisasi terhadap budaya-budaya Indonesia yang
dapat disesuaikan dan dikolaborasikan dengan perkembangan zaman saat ini tanpa
menghilangkan keindahan ataupun makna dari budaya asli Indonesai tersebut.
Contohnya musik tradisional yang dikolaborasikan dengan musik jazz atau pop,
atau pakaian masa kini dengan corak-corak batik di beberapa bahannya, cerita
pewayangan yang dijadikan film. Semua bisa dilakukan asal ada yang mau
melakukan, dengan begini kita masih bisa melestarikan budaya-budaya Indonesia
ditengah proses globalisasi yang ada saat ini.[8]
Disisi lain kita tahu juga bahwa
orang-orang luar negri banyak juga yang berdatangan ke Indonesia untuk
menikmati wisata-wisata alam Indonesia dan mempelajari kebudayaan, bahkan ada
yang sampai jatuh cinta dengan budaya Indonesai, seharusnya sebagai warga
Negara Indonesia kita malu dengan keadaan ini. Orang lain yang justru bukan
sama sekali berkewarganegaraan Indonesia, tapi mereka ingin mendalami kebudayaan
Indonesia, sedangkan warga Negara Indonesia sendiri masih ada yang tidak tahu
menahu dan malu akan kebudayaan Indonesia sendiri.
Hal seperti ini bila dibiarkan akan
menjadi masalah besar yang ujungnya bisa-bisa membuat kita malu sendiri sebagai
bangsa Indonesia. Malu bila orang-orang asing yang justru lebih tahu mendalam
akan budaya-budaya Indonesia, malu bila orang-orang asing yang justru bisa
mengelola budaya-budaya Indonesia menjadi suatu yang berharga, malu bila
orang-orang asing yang justru dapat membuahkan hasil dari kebudayaan Indonesia.
Padahal bila kita jeli, kebudayaan Indonesia yang sangat indah ini juga bisa
kita manfaatkan sendiri untuk penghasilan negara.
Begitu juga dengan acara televisi pada
zaman sekarang ini, sungguh besar
pengaruhnya terhadap masyarakat Indonesia. Hampir seluruh masyarakat Indonesia
menonton televisi, maka televisi berperan sangat penting untuk mendidik
masyarakat dan memberikan informasi kepada masyarakat. Sayangnya acara televisi
pada saat ini masih ada saja yang tidak baik mendidik masyarakat, bukannya
mendidik malah bisa menghancurkan moral masyarakat Indonesia. Dalam konteks ini
kita membicarakan tentang pelestarian budaya Indonesia. Seharusnya ada
acara-acara di televisi yang menayangkan dan mengajarkan tentang kebudayaan
Indonesia, tentunya dengan format yang fresh
dan disukai masyarakat. Seperti acara petualangan seorang reporter yang masuk
ke beberapa pedalaman di Indonesia dan mencari tahu tentang budaya disana, atau
dengan membuat film yang naskahnya
berdasarkan legenda-legenda di Indonesia.
Dengan begini masyarakat Indonesia dapat
mengetahui mana saja budaya asli Indonesia, karena televisi adalah media
penyebaran informasi terbesar saat ini. Masalah yang dihadapi adalah
orang-orang yang sadar bahwa kita harus melestarikan budaya Indonesia masih
terbilang sedikit. Tenaga yang di perlukan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia agar sadar
terhadap pelestarian budaya Indonesia belum begitu cukup. Pemerintah sebagai
pusat kekuasaan tertinggi seharusnya ikut serta dan memberi perhatian lebih
dalam hal ini. Dan dengan keberadaan internet serta teknologi yang canggih kita
seharusnya bisa membuat seluruh masyarakat Indonesia sadar dalam pelestarian
budaya Indonesia, terutama para remaja karena mereka adalah generasi penerus
dan pembawa perubahan serta yang masih memiliki semangat yang tinggi. Dengan
harapan, nantinya akan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha pakaian batik
kontemporer, band-band yang memainkan musik tradisional yang dibalut musik
modern, dan tayangan-tayangan televisi yang mendidik serta memberi informasi
tentang budaya-budaya Indonesia. Sehingga budaya asli Indoensia tetap terjaga
kelestariannya.
2.4. Dampak Kebudayaan Luar Terhadap
Kebudayaan Indonesia
Budaya merupakan warisan turun temurun
dari nenek moyang. Setiap negara memiliki kebudayaan yang beragam. Indonesia adalah
Negara yang sangat beragam kebudayaannya, tetapi kebudayaan lokal sudah
dicampur adukkan oleh budaya asing. Banyak sekali perubahan-perubahan yang
terjadi akibat dari masuknya budaya asing ke dalam negeri. Biasanya, yang mudah
terpengaruh adalah generasi muda di mana mereka menganggap bahwa budaya lokal
adalah budaya yang ketinggalan zaman. Hal ini lama kelamaan akan mematikan
budaya lokal yang seharusnya kita lestarikan.[9]
Budaya barat memang sudah menguasai
peradaban dunia. Semua hal sudah didominasi oleh budaya barat, namun memang
tidak semua budaya barat memberikan dampak negatif terhadap budaya lokal.
Sebagai contoh peran budaya asing terhadap ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan
dapat menjadikan kita sebagai warga Negara yang beretika dan mengetahui apa
yang harus kita lakukan terhadap warisan budaya dari nenek moyang yang sudah
mendarah daging. Dan dampak negatifnya
adalah apabila kebudayaan baru tidak disaring terlebih dahulu tetapi diterima
secara mentah oleh masyarakat karena minimnya pengetahuan masyarakat kita
dibanding mereka yang berasal dari negara maju, akibatnya budaya asli
masyarakat mengalami keburukan yang luar biasa.
Kemajuan pemikiran mereka bila dipandang
dari segi teknologi, memang sangat membantu kita kepada kemudahan-kemudahan
hidup. Tetapi dengan kemudahan-kemudahan itu, barat juga memasuki unsur
pengrusakan budaya-budaya suatu negeri dengan kebudayaan mereka.
Berikut sekilas pengaruh kebudayaan luar
negeri, khususnya kebudayaan barat terhadap kebudayaan dalam negeri :
Ø Sebelum
budaya asing bebas memasuki Indonesia, masyarakat Indonesia hidup berladaskan
norma-norma kesusilaan tetapi sekarang di saat budaya lokal sangat mudah
memasuki Indonesia, kebudayaan asli Indonesia lama-lama terkiks dan hampir
punah. Satu contoh adalah busana wanita yang sekarang menjadi trend dengan
desain yang cenderung menampilkan bagian tubuh wanita yang seharusnya ditutupi,
itu merupakan akibat dari penjajahan budaya barat. Seperti ajang pemilihan Miss Universe yang mengharuskan wakil
dari Negara kita mengikuti trand budaya barat yang mengenakan busana terbuka.
Ø Contoh
lain adalah gaya pergaulan dari remaja-remaja sekarang yang mengikuti trend budaya
barat, tidak sedikit remaja yang salah dalam pergaulan, entah itu salah dalam
memilih teman ataupun memang kurangnya pengetahuan norma-norma agama yang
dibekali oleh orang tuanya. Hal ini sudah menjadi biasa bagi masyarakat
Indonesia. Apalagi kaum remaja paling rentan untuk menerima budaya asing yang
bersifat negatif, yang seharusnya mereka menjadi regenerasi, tetapi mereka
malah menghancurkan masa depan mereka dengan tujuan untuk gaya modern.
Bagaimana kita
harus bangga terhadap budaya sendiri, bagaimana menjaga norma-norma agama agar
jadi ciri khas bangsa kita. Untuk apa kita mengikuti budaya asing kalau hanya
mendapatkan dampak negatif. Sebaiknya saringlah terlebih dahulu budaya-budaya
asing yang masuk di dalam budaya bangsa kita.
Sebenarnya semua
kebudayaan di Indonesia itu tidak ada yang kurang atau yang lebih tinggi. Kita
semua bertolak dari suatu titik yang sama menghadapi zaman modern ini dengan
potensi serta kecepatan yang sama, membangun ke arah suatu bangsa yang kuat dan
sentosa, yang beraneka ragam, tetapi tetap bersatu.[10]
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Manusia
dan kebudayaan tidak bisa dilepaskan karena kebudayaan bisa menceritakan
sejarah manusia, kebudayaan juga bisa menceritakan peradaban manusia. Secara
kronologis perkembangan kebudayaan (budaya) Indonesia ditandai dengan masuknya
budaya luar ke Indonesia. Dimana budaya-budaya tersebut mampu memperkaya budaya
kita, akan tetapi tidak semua budaya luar itu baik dan tidak pula semua jelek.
Dampak baik diantaranya akan bertambahnya wawasan budaya dan ilmu pengetahuan
serta teknologi yang dihasilkan negara-negara maju. Dampak jeleknya terkadang
menganggap bahwa luar lebih bagus daripada budaya sendiri. Sehingga tidak
sedikit banyak generasi muda yang terjebak dalam pergaulan bebas.
Pada
era modern (era globalisasi) masuknya budaya luar lebih kompleks lagi
disebabkan karena kemajuan teknologi informatika yang semakin maju. Hal ini
perlu penyaringan yang ketat dalam menyikapi budaya yang masuk. Jangan sampai
budaya yang sudah terlahir dari nenek moyang akan hilang hanya karna pengaruh
budaya luar.
3.2.
Saran
Sebagai
masyarakat Indonesia yang cinta dengan tanah air dan memiliki jiwa
Nasionalisme, hendaklah kita lebih jeli dan selektif dalam menyikapi budaya
luar yang masuk ke dalam budaya kita karena pengaruh tersebut akan sangat
berpengaruh terhadap perkembangan budaya kita, baik budaya positif maupun negatif serta menghilangkan anggapan bahwa
budaya luar lebih baik dari budaya sendiri dan mampu melestarikan budaya yang
telah diturunkan oleh nenek moyang kita.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.
1986. “Manusia Dan Kebudayaan Di
Indonesia”. Jakarta: Djambatan.
Liliweri,
Alo. 2002. “Makna Budaya Dalam Komunkasi
Antar Budaya”. Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara.
Sapriya,
H. 2009. “Konsep Dasar IPS”. Bandung: UPI Press.
Soekmono,
R. 2006. “Pengatar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3”. Jakarta: Kanisius.
[1]
Alo liliweri, “Makna Budaya Dalam
Komunikasi Antar Budaya”, (Yogyakarta: LKIS Pelangi Aksara, 2002), h. 8.
[4]
H. Sapriya, dkk, “Konsep Dasar IPS”,
(Bandung: UPI Press, 2009), ha.15.
[5]
R. Soekmono, “Pengantar Sejarah
Kebudayaan Indonesia 3”, (Jakarta: Kanisius, 2006), h. 110.
[6]
Rasional menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia di definisikan sebagai sesuatu yang menurut pikiran dan
pertimbangan yang logis atau menurut pikiran yang sehat atau cocok dengan akal.
sedangkan Irasional dalam definisinya di jabarkan sebagai sesuatu yang tidak
berdasarkan akal atau penalaran yang sehat atau ukuran lain di luar ukuran
akal.
[10]
Koentjaraningrat, “Manusia Dan Kebudayaan
Di Indonesia”, (Jakarta: Djambatan, 1982), h. 34.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar